Selasa, 28 Maret 2017
Sabtu, 25 Maret 2017
Pertemuan 2 (halaman 32-33)
a. Asumsi : Data diambil secara random dan distribusinya normal, masing-masing subjek independen dan variansnya diduga tidak berbeda.
b. Hipotesa :
Ho
: µ1 = µ2 = µ3
Ha
: µ1≠µ2≠µ3
c. Uji
statistik adalah uji F = MSB/MSW
d. Ditribusi
uji statistik : bila Ho diterima dan asumsi terpenuhi maka nilai F mengikuti
distribusi F dengan k-1 derajat kebebasan untuk pembilang dan N-k untuk derajat
kebebasan penyebut
e. Pengambilan
keputusan : α = 0,05, dan nilai kritis F dengan derajat kebebasan pembilang
(4-1) = 3 dan derajat kebebasan penyebut (29-4) = 25
g. Keputusan
statistik : karena F-hitung (3,023) > F-tabel (2,990), kita berkeputusan
untuk menolak hipotesa nol.
h. Kesimpulan:
ada perbedaan yang bermakna persentasi penyerapan zat besi dari tiga jenis
makanan.
No. 3 Halaman 33
Sebanyak
33 pasien berusia 55-56 tahun yang menderita luka bakar,sejumlah 11 orang
meninggal dalam waktu 7 hari,11 orang meninggal dalam 14 hari, dan 11 orang
sembuh. Dan berikut dapat digunakan untuk memperlajari besaran presentasi luka
bakar dan akibatnya.
SSB = 6692,4
SSW = 4165,6
MSB = SSB= 6692,4 =
3346,2
k-1 2
MSW = SSW=
4165,6 = 138,85
N-k 33-3
F = MSB=
3346,2 = 24,09
MSW
138,85
a. Asumsi
: Data diambil secara random dan distribusinya normal, masing-masing subjek independen dan variansnya diduga tidak berbeda.
b. Hipotesa
:
Ho : µ1 = µ2
= µ3
Ha : µ1≠µ2≠µ3
c. Uji
statistik adalah uji F = MSB/MSW
d. Ditribusi
uji statistik : bila Ho diterima dan asumsi terpenuhi maka nilai F mengikuti
distribusi F dengan k-1 derajat kebebasan untuk pembilang dan N-k untuk derajat
kebebasan penyebut
e. Pengambilan
keputusan : α = 0,05, dan nilai kritis F dengan derajat kebebasan pembilang (3-1) = 2 dan derajat kebebasan penyebut (33-3) = 30
g. Keputusan
statistik : karena F-hitung (24,09) > F-tabel (2,04), kita berkeputusan untuk
menolak hipotesa nol.
h. Kesimpulan:
ada perbedaan yang bermakna persentasi luka
bakar dan akibatnya dari tiga kategori.
Jumat, 17 Maret 2017
Pertemuan 2 (halaman 13,14,15)
Analisis Regresi
Uji-t tidak berpasangan (independen)
No.1 halaman 13
Dibawah ini adalah
berat badan bayi laki – laki usia 5 bulan (X1) dan pada usia 11
bulan (X2) (data fiktif). Hitung nilai rata – rata, variance,
standard deviasi dan lakukan uji t dependen sample.
No
|
X1
(kg)
|
X2
(kg)
|
Beda
D = X1 – X2 |
Deviasi
d = D - |
Kuadrat
deviasi = d2
|
1
|
4,5
|
5,6
|
-1.1
|
0.26
|
0.0676
|
2
|
4,7
|
5,9
|
-1.2
|
-1.2
|
1.44
|
3
|
4,6
|
6,2
|
-1.6
|
-1.6
|
2.56
|
4
|
4,8
|
6,2
|
-1.4
|
-1.4
|
1.96
|
5
|
4,9
|
5,9
|
-1
|
-1
|
1
|
6
|
4,8
|
5,8
|
-1
|
-1
|
1
|
7
|
4,5
|
6,2
|
-1.7
|
-1.7
|
2.89
|
8
|
4,7
|
6,4
|
-1.7
|
-1.7
|
2.89
|
9
|
4,9
|
6,3
|
-1.4
|
-1.4
|
1.96
|
10
|
4,6
|
6,1
|
-1.5
|
-1.5
|
2.25
|
Jumlah
|
47
|
60.6
|
-13.6
|
-12.24
|
18.0176
|
Rerata
|
4.7
|
6.06
|
|
|
|
SD
|
0.149071
|
0.250333
|
|
|
|
Varians
|
0.022222
|
0.062667
|
|
|
|
|
|
a. Asumsi
: Data yang diuji adalah berpasangan (paired) yang diambil secara random dan
distribusinya normal, masing – masing subjek independen dan varians nya di duga
tidak
berbeda ;
b. Hipotesa
: Ho : µ1 = µ2 dan Ha : µ1 µ2
c. Uji
Statistik adalah uji t – berpasangan (paired t – test)
d. Distribusi
uji statistik : bila Ho diterima maka uji statistik dilakukan dengan derajat
kebebasan = n – 1;
e. Pengambilan
keputusan : α = ,05 dan nilai kritis t ± 2,306
f. Perhitungan
statistik: kita hitung varians nilai D yaitu
Kita ambil nilai
mutlak yaitu -3,042
g. Keputusan
statistik: karena
t.hitung
= 3,042 > t-tabel, dk = 9, α = 0,05 = 2,262
kita
berkeputusan untuk menolak hipotesa nol.
h. Kesimpulan
: ada perbedaan berat badan bayi laki – laki 5 bulan dan bayi laki – laki 11
bulan
No.2 halaman 13
Data kadar trigliserida pria dewasa gemuk dan normal yang diukur
dengan indeks Massa
Tubuh (IMT) sebagai berikut (data fiktif).
No
|
Gemuk (Y)
|
Normal (X)
|
Y-rerata Y
|
X-rerataX
|
1
|
240
|
180
|
1
|
4
|
2
|
260
|
175
|
21
|
-1
|
3
|
230
|
160
|
-9
|
-16
|
4
|
220
|
190
|
-19
|
14
|
5
|
260
|
180
|
21
|
4
|
6
|
250
|
175
|
11
|
-1
|
7
|
240
|
190
|
1
|
14
|
8
|
220
|
170
|
-19
|
-6
|
9
|
230
|
180
|
-9
|
4
|
10
|
240
|
160
|
1
|
-16
|
Jumlah
|
2390
|
1760
|
0
|
0
|
Rerata
|
239
|
176
|
|
|
SD
|
14.49
|
10.49
|
||
Varians
|
210
|
110
|
a. Asumsi:
Data yang di uji adalah data 2 kelompok independen yang diambil secara random
dan distribusinya normal, masing-masing subjek independen dan variansnya diduga
tidak berbeda;
b. Hipotesa:
Ho : µ1 = µ2 dan Ha: µ1 µ2
c. Uji
statistic adalah uji t-independen
d. Distribusi
uji statistic: bila Ho diterima maka uji statistic dilakukan dengan derajat
kebebasan = n1 + n2 – 2;
e. Pengambilan
keputusan: α= .05 dan nilai kritis t ± 2.0484
f.
g. Keputusan
statistic: karena t-hitung = 11.07 > t-tabel, dk=8,
α=0.05 = 2.26216 kita berkeputusan
untuk menolak hipotesa nol;
h. Kesimpulan:
ada perbedaan yang bermakna nilai atau ada perbedaan yang bermakna rerata
kadar trigliserida pria dewasa gemuk dan normal yang diukur dengan IMT. 213.5/
No. 3 halaman 14
Nilai
rata-rata IQ dari 26 siswa SMP X adalah 107 dengan standar deviasi 9, sedangkan
di SMP Y dari 30 siswa rata-rata IQ nya adalah 112 dengan standar deviasi 8.
Dapatkah kita menyatakan bahwa ada perbedaan secara bermakna nilai rata-rata IQ
siswa di kedua sekolah?
Jawab:
a. Asumsi:
Data yang di uji adalah data 2 kelompok independen yang diambil secara random
dan distribusinya normal, masing-masing subjek independen dan variansnya diduga
tidak berbeda.
b. Hipotesa:
Ho: µ1 = µ2 dan Ha: µ1 ≠ µ2
c. Uji
statistik adalah uji t-independen
d. Distribusi
uji statistik: bila Ho diterima maka uji statistik dilakukan dengan derajat kebebasan = n1
+ n2 – 2 = 26 + 30 – 2 = 54
e. Pengambilan
keputusan: α = 0,05 dan nilai kritis t + 1,67356
f. Perhitungan
statistik:
No.4 halaman 14
Kita ingin membuktikan perbedaan kadar glukosa darah
mahasiswa sebelum dan sesudah sarapan pagi.
Jawab :
Subjek
|
Sebelum X1
|
Sesudah X2
|
Beda
D= X1-X2
|
Deviasi d=D-D
|
Kuadrat deviasi = d2
|
1
|
115
|
121
|
-6
|
-0,1
|
0,01
|
2
|
118
|
119
|
-1
|
4,9
|
24,01
|
3
|
120
|
122
|
-2
|
3,9
|
15,21
|
4
|
119
|
122
|
-3
|
2,9
|
8,41
|
5
|
116
|
123
|
-7
|
-1,1
|
1,21
|
6
|
115
|
123
|
-8
|
-2,1
|
4,41
|
7
|
116
|
124
|
-8
|
-2,1
|
4,41
|
8
|
115
|
120
|
-5
|
0,9
|
0,81
|
9
|
116
|
125
|
-9
|
-3,1
|
9,61
|
10
|
117
|
127
|
-10
|
-4,1
|
16,81
|
Jml
|
1167
|
1226
|
-59
|
0
|
84,9
|
Rerata D (D) = D/n = -5,9
|
|
|
a. Asumsi
: Data yang diuji adalah berpasangan (paired) yang diambil secara random dan distribusinya normal, masing-masing subjek independen dan varians nya di duga
tidak berbeda
b. Hipotesa:
Ho : μ1 = μ2 dan Ha: μ1= μ
c. Uji
statistik adalah uji t-berpasangan (paired t-test)
d. Distribusi
uji statistik: bila Ho diterima maka uji statistik dilakukan dengan derajat
kebebasan = n-1;
e. Pengambilan
keputusan: α = 0.05 dan nilai kritis t = 2,26
f. Perhitungan
statistik : kita hitung varians nilai D yaitu
g. Keputusan
statistik : karena thitung
= 6,08 > ttabel,dk=9, α=0.05 = 2,26 Kita
berkeputusan untuk
menolak hipotesa nol
h. Kesimpulan
: ada perbedaan kadar glukosa darah mahasiswa sebelum dan sesudah sarapan pagi
No.5 halaman 15
b. Hipotesa:
Ho : μ1 = μ2 dan Ha: μ1= μ
c. Uji
statistik adalah uji t-berpasangan (paired t-test)
d. Distribusi
uji statistik: bila Ho diterima maka uji statistik dilakukan dengan derajat
kebebasan = n-1;
Langganan:
Postingan (Atom)